Selasa, 01 Maret 2011

Berita Kriminal 1 (Artis dan Narkoba)

BEKASI (1/3)
Itulah sepertinya judul yang tepat untuk kondisi public figur sekarang ini. Apakah begini kondisi artis sekarang ini, sepertinya tak ada satupun artis yang menjadi tauladan bagi masyarakat dan penggemarnya. Semuanya kebanyakan berakhir menjadi pengguna narkoba. Lihat saja dari pelawak sampai artis. Dari yang senior sampai yang junior. Semuanya tak ada yang terlewat dari jerat narkoba.

Apakah kita masih saja menggunakan bahasa “KORBAN NARKOBA” daripada dengan bahasa “PENGUNA NARKOBA”?

Itu seharusnya menjadi tanya besar bagi para pendidik, ahli psikologi dan pemerintah. Negara ini sudah terlalu senang dengan penggunaan bahasa yang dihaluskan. Jadi semua semakin membuyarkan makna dan bahaya yang menghadang. Contoh, penggunaan kata “pelacur”, diganti dengan bahasa “Pekerja Seks Komersial” yang dihaluskan dan membuat PSK dan masyarakat terhibur, dan sebenarnya masih banyak lagi. Karena penulis bukan memfokuskan pada hal-hal tersebut, maka biar yang berwenang saja yang menguraikan. Kenapa penulis katakana demikian. Penggunaan bahasa yang terlalu dihaluskan membuat orang dan masyarakat berfikir bahwa mereka bukan merusak orang lain tetapi merusak diri mereka sendiri.

Tapi ternyata kenyataan berbicara lain. Bukan diri mereka saja yang rusak, tapi semuanya. Keluarga, masyarakat, agama dan negara. Jadi berhentilah menggunakan bahasa yang halus. Karena pengunaan kata itu menipu seluruh masyarakat umum. Bagaimana kita bisa mengatakan “KORBAN” padahal jelas-jelas mereka membeli dengan uang sendiri, memakai barang sendiri dan menikmati sendiri. Itu jelas berbeda dengan makna “KORBAN” yang sesungguhnya, seperti dua orang murid SD (kembar) yang disuruh oleh orang untuk menelan pil KOPLO sampai akhirnya mendapat perawatan dirumah sakit. Itu yang menurut penulis yang disebut dengan “KORBAN”

Jika saja pemerintah sadar dan pro aktif mendidik masyarakat agar menjauhi narkoba, hal-hal seperti ini pasti tidak terjadi. Bagaimana mendidiknya? Bukan dengan slogan dan kata-kata saja. Pidato sekarang ini tak berguna. Pemimpin berpidato, masyarakat sedang berfikir bagaimana caranya hari ini makan.

Pro aktif itu maksudnya, gunakan Slogan dan tindakan yang nyata, seperti :

1. Pemberian alokasi dana untuk pendidikan minimal 20% bagi rakyat.
2. Memaksimalkan hukuman bagi semua yang bersalah.
3. Bebaskan kantor-kantor pemerintahan dari KKN.
4. Berani untuk menindak tegas semua yang bersalah.
5. Dan berikan polisi kekuatan hukum tanpa diikuti pesan dari orang tertentu saja.
6. Jadikan Pengadilan untuk mendapatkan keadilan yang adil.

Jadi bagaimanapun juga pemerintah yang bertanggungjawab atas semua yang terjadi. Ingat, mereka dulu yang mengajukan diri untuk diangkat jadi pemimpin, jadi suatu saat perbuatan itu akan ditanya oleh yang mempunyai hidup

Jadi gunakan hukum untuk menghukum orang yang bersalah dengan seberat-beratnya. Bukan dengan hukuman yang minimal. Itu membuat efek jera orang yang bersalah tidak maksimal.

Sebenarnya kalau mereka sadar bahwa mereka (pemerintah dan artis red) yang bisa merubah negara ini, seharusnya mereka berbuat lebih banyak untuk memajukan bangsa dan negara ini.Kapankah kita akan punya contoh dan suri tauladan yang baik untuk rakyat sekarang ini, yang untuk hidup saja sudah sangat susah dan menyedihkan.

Berita Kriminal 2 (Curanmor Beraksi Lepas Maghrib)

JAKARTA (25/2)
Pencurian motor di Jakarta kian meningkat. Maling motor ini paling sering beraksi mulai pukul 18.00 WIB-06.00 WIB atau selepas maghrib hingga pagi hari.

"Pencurian kendaraan bermotor rata-rata terjadi mulai pukul 18.00 WIB sampai dini hari," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Baharudin Djafar kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Data Biro Operasi Polda Metro Jaya pada tahun 2010, pencurian motor terjadi sebanyak 9.112 kasus. Dari angka tersebut, 2.030 kasus terjadi pada pukul 03.00-06.00 WIB.

Pada pukul 24.00-03.00 dini hari, pencurian motor terjadi 1.406 kasus. Kemudian pada pukul 21.00-24.00 malam, pencurian motor mencapai 1.229 kasus.

Sedangkan pada pukul 18.00-21.00 malam, pencurian terjadi sebanyak 1.727 kasus. Pada sore hari dan pagi hari, pencurian motor juga terjadi.

"Tapi tidak sesering seperti pukul 18.00-06.00 WIB," katanya.

Jam kerawanan juga terpetakan sama pada pencurian mobil. Di mana 487 kasus dari 1.598 kasus pencurian mobil terjadi paling banyak pada pukul 03.00-06.00 WIB.

Pada pukul 24.00-03.00 WIB, pencurian mobil terjadi sebanyak 342 kasus. Kemudian pada pukul 21.00-24.00 WIB, pencurian mobil terjadi sebanyak 182 kasus.

Untuk mengantisipasi pencurian kendaraan bermotor, polisi rutin melakukan patroli di masing-masing wilayah per Polsek. "Patroli ini rutin kita lakukan," ucap Baharuddin.

Polisi juga dibantu oleh Babinkamtibmas dalam mengontrol situasi keamanan penduduk pada malam hari.

"Kita juga mengedepankan Hansip, Siskamling untuk membantu mengawasi keamanan perumahan," terangnya.

Polda Metro juga mengimbau kepada para pengendara untuk memberikan pengamanan ganda pada kendaraannya, disamping kunci kontak.

"Untuk motor, bisa dipasang lagi kunci pada cakram. Kalau mobil, dikunci stirnya," sarannya.

Berita Kriminal 3 (Drummer Padi Diciduk Aparat)

JAKARTA (28/2)
Drummer band Padi, Yoyo diringkus polisi karena kasus narkoba pada Minggu (27/2/2011) dini hari di Apartemen Sudirman Park, Jakarta Selatan.

Kanit 2 Direktur Narkoba Bareskrim Mabes Polri, Siswandi mengungkapkan pihaknya sudah mengincar Yoyo sejak lima bulan lalu. Pemilik nama lengkap Surendro Prasetyo itu masuk dalam daftar 12 artis yang diduga sebagai pengguna narkoba.

Berita Budaya 1 (Ulangtahun Pagar Nusa Dimeriahkan Bola Api)

BEKASI (28/2)
Siapa yang tidak suka sepak bola, tapi jika bola yang digunakan adalah bola api, apa jadinya? Itulah yang kemarin (3-6/11) menjadi tontonan menarik di UIN Malang.
Sepak bola api itu diadakan oleh aktifis mahasiswa pencak silat Pagar Nusa (PN) UIN Malang dalam rangka Dies Maulidiyahnya yang kedelapan.
Lomba sepak bola api yang diikuti oleh seluruh sivitas akademika UIN Malang berlangsung selama empat hari. Meski sempat gerimis, namun peserta maupun penonton tak beranjak sedikitpun, mereka sangat antusias melihat pertandingan yang cukup berbahaya tersebut.
Beberapa pemain ada yang mengalami kebakaran celananya dan sedikit luka di bagian kaki akibat kena bola api yang terbuat dari buah kelapa tersebut. Serunya pertandingan tersebut membuat pihak panitia kewalahan menyediakan bola api dan puluhan liter minyak tanah.
Tak terasa hingga babak final, pertandingan menghabiskan 60 bola api yang terbuat dari kelapa. Padahal harga kelapa saat itu mencapai 4500 hingga 5000 per buah. Sedangkan setiap buahnya membutuhkan satu liter minyak tanah. “Tak disangka pertandingan bola api ini menghabisakan 60 buah kelapa,” ungkap Firyus, salah seorang panitia yang mengaku senang.
Pertandingan sepak bola api itu semakin menarik karena diadakan pada malam hari. Meski pertandingan itu menegangkan, akan tetapi tak membuat penonton takut, malahan banyak yang mendekat hinga garis pembatas lapangan.
Mahasiswa semester II mendominasi hasil pertandingan. Terbukti juara satu dan dua diborong oleh mahasiswa yang belum genap satu tahun di kampus ini. Mereka adalah penghuni Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina, masing-masing juara I dan II.
“Dengan digelarnya perlombaan bola api ini diharapkan dapat menjalin solidaritas antar sivitas akademika UIN Malang,” ungkap Firyus. Ia juga berharap perlombaan ini dapat memberikan hiburan dalam rangka Dies Maulidiyah PN yang ke delapan ini.
Hal senada diungkapkan Andri, ketua PN Malang. Menurutnya pertandingan skala lokal tersebut rencananya akan terus digelar dan dikembangkan. Pasalnya, kegiatan olahraga dengan bola api tersebut cukup unik dan sangat menantang adrenalin para pemain. “Akan tetapi yang terpenting dari pertandingan ini para pemain harus pandai-pandai menjaga dirinya masing-masing dari terpaan bola api yang membara,” tutur Andri, ketua PN UIN Malang.

Berita Budaya 2 (Sejarah Pencak Silat JawaBarat)

BEKASI (1/3)
Sejak dulu Cianjur dikenal dengan Seni Bela Diri Pencak Silat yang menghasilkan berbagai aliran terkenal, antara lain aliran Cikalong, Cimande dan Sabandar. Pencipta dan penyebar aliran Pencak Silat Cikalong adalah R. Djajaperbata atau dikenal dengan nama R.H. Ibrahim. Aliran ini mempunyai ciri permainan rasa yaitu sensitivitas atau kepekaan rasa yang mampu membaca segala gerak lawan ketika anggota badan saling bersentuhan dan dapat melumpuhkannya.

Ciri lain adalah ilmu pukulan (ulin peupeuhan-bahasa sunda) yang mengandalkan kecepatan gerak dan tenaga ledak. R.H. Ibrahim meninggal tahun 1906 dimakamkan di pemakaman keluarga Dalem Cikundul, Cikalong Kulon Cianjur. Pada era yang sama, di Cianjur muncul tokoh Pencak Silat bernama Muhammad Kosim di Kampung Sabandar Karang Tengah Cianjur dikenal sebagai Mama Sabandar. Salah satu ciri aliran ini adalah kemahiran dalam mengeluarkan tenaga yang dikenal dengan nama Liliwatan.

Dalam perkembangannya, Pencak Silat Cianjur menghasilkan aliran-aliran baru seperti aliran Cikaret, Bojongherang dan lain-lain. Dalam dunia persilatan, Cianjur banyak menghasilkan tokoh-tokoh antara lain: R. Abah M. Sirod, R. Didi Muhtadi (Gan Didi), R.O. Saleh (Gan Uweh), Abah Aleh, R. Idrus, R. Muhidin dan masih banyak lagi. Sedangkan tokoh Maenpo (Pencak Silat Peupeuhan) antara lain : Rd. H. Ibrahim, H. Toha, Aa Dai, Wa Acep Tarmidi, Abah Salim, Adung Rais dan yang lainnya.

Berita Budaya 3 (Sejarah Tari Pendet)

BEKASI (1/3)
Tari Pendet termasuk dalam jenis tarian wali, yaitu tarian Bali yang dipentaskan khusus untuk keperluan upacara keagamaan. Tarian ini diciptakan oleh seniman tari Bali, I Nyoman Kaler, pada tahun 1970-an

yang bercerita tentang turunnya Dewi-Dewi kahyangan ke bumi. Meski tarian ini tergolong ke dalam jenis tarian wali namun berbeda dengan tarian upacara lain yang biasanya memerlukan para penari khusus dan terlatih, siapapun bisa menarikan tari Pendet, baik yang sudah terlatih maupun yang masih awam, pemangkus pria dan wanita, kaum wanita dan gadis desa. Pada dasarnya dalam tarian ini para gadis muda hanya mengikuti gerakan penari perempuan senior yang ada di depan mereka, yang mengerti tanggung jawab dalam memberikan contoh yang baik. Tidak memerlukan pelatihan intensif.

Pada awalnya tari Pendet merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di Pura, yang menggambarkan penyambutan atas turunnya Dewa-Dewi ke alam marcapada, merupakan pernyataan persembahan dalam bentuk tarian upacara. Lambat laun, seiring perkembangan zaman, para seniman tari Bali mengubah tari Pendet menjadi tari “Ucapan Selamat Datang”, dilakukan sambil menaburkan bunga di hadapan para tamu yang datang, seperti Aloha di Hawaii. Kendati demikian bukan berarti tari Pendet jadi hilang kesakralannya. Tari Pendet tetap mengandung anasir sakral-religius dengan menyertakan muatan-muatan keagamaan yang kental. Dan tari pendet disepakati lahir pada tahun 1950.

Tari Pendet Sakral

Biasanya Tari Pendet dibawakan secara berkelompok atau berpasangan oleh para putri, dan lebih dinamis dari tari Rejang. Ditampilkan setelah tari Rejang di halaman Pura dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih). Para penari Pendet berdandan layaknya para penari upacara keagamaan yang sakral lainnya, dengan memakai pakaian upacara, masing-masing penari membawa perlengkapan sesajian persembahan seperti sangku (wadah air suci), kendi, cawan, dan yang lainnya.

Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Wayan Dibia, menegaskan bahwa menarikan tari Pendet sudah sejak lama menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan spiritual masyarakat Hindu Bali.

Tarian ini merupakan tarian yang dibawakan oleh sekelompok remaja putri, masing-masing membawa mangkuk perak (bokor) yang penuh berisi bunga. Pada akhir tarian para penari menaburkan bunga ke arah penonton sebagai ucapan selamat datang. Tarian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau memulai suatu pertunjukkan (1999: 47).

Pencipta atau koreografer bentuk modern tari Pendet ini adalah I Wayan Rindi (?-1967), merupakan penari yang dikenal luas sebagai penekun seni tari dengan kemampuan menggubah tari dan melestarikan seni tari Bali melalui pembelajaran pada generasi penerusnya. Semasa hidupnya ia aktif mengajarkan beragam tari Bali, termasuk tari Pendet kepada keturunan keluarganya maupun di luar lingkungan keluarganya.

Menurut anak bungsunya, I Ketut Sutapa, I Wayan Rindi memodifikasi Tari Pendet sakral menjadi Tari Pendet penyambutan yang kini diklaim Malaysia sebagai bagian dari budayanya. Keluarga I Wayan Rindi sangat menyesalkan hal ini. Semasa hidupnya I Wayan Rindi tak pernah berpikir untuk mendaftarkan temuannya agar tak ditiru negara lain.

Tari Pendet Penyambutan

Di samping belum ada lembaga hak cipta, tari Bali selama ini tidak pernah dipatenkan karena mengandung nilai spiritual yang luas dan tak bisa dimonopoli sebagai ciptaan manusia atau bangsa tertentu. Dalam hal ini, I Ketut Sutapa, dosen seni tari Institut Seni Indonesia (ISI) Bali mengharapkan pemerintah mulai bertindak untuk menyelamatkan warisan budaya nasional dari tangan jahil negara lain.

Menggunakan pendekatan ilmu pengetahuan sejarah seharusnya lebih proporsional dari pendekatan ilmu pengetahuan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), karena HAKI adalah produk budaya barat yang baru eksis kemudian. HAKI tidak cukup layak mengamankan produk-produk budaya sebelum HAKI didirikan, apa lagi pemanfaatannya lebih berorientasi kolektifitas, bukan individualitas seperti paham budaya barat.

HAKI tidak akan sepenuhnya dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat beradab dan bermartabat. HAKI diarahkan untuk kepentingan ekonomis, sedangkan produk-produk budaya Indonesia lebih berorientasi kepentingan sosial.

Berita Politik 1 (Anggota DPR tantang Ahmadiyah)

JAKARTA (25/2)
Polemik seputar ajaran Ahmadiyah belum juga terselesaikan. Beberapa kelompok Islam mendesak agar Ahmadiyah dibubarkan.

Anggota Fraksi Partai Demokrat DPR Ramadhan Pohan meminta agar kelompok kelompok Islam yang menginginkan hal tersebut untuk datang ke DPR.

"Kalau hal seperti ini, bapak punya wakil di DPR sampaikan di DPR. Saya bukan pengikut Ahmadiyah, tahu ajaran Ahmadiyah, saya sedih di sana. Namun persoalan ini harus kita selesaikan secara konstitusional," kata Ramadhan saat diskusi bertajuk Akankah Revolusi Sampai Ke Indonesia, Rabu (24/2/2011).

Terkait Ahmadiyah, diakui Ramadhan, SBY pernah memanggil anggota DPR termasuk dirinya.

Hingga saat ini, masalah Ahmadiyah dianggap masih sangat kompleks. Pasalnya jumlah pengikutnya di Indonesia mencapai sekira 500 ribu orang.

"Mereka tetap mengaku Islam. Mari kita melakukan dialog pencerahan, tidak bisa gunakan kekerasan akan jadi preseden buruk," tambahnya.

Berita Politik 2 (Dipo Tolak Minta Maaf)

JAKARTA (2/3)
Dewan Pers hari ini(2/3)akan mengundang Sekretaris Kabinet Dipo Alam. Selain Dipo, Dewan Pers juga mengundang Media Group, dan akan mempertemukan kedua belah pihak yang berseteru ini jika memungkinkan.

Dipo Alam mengaku tenang dalam menyikapi rencana pertemuan dengan Media Group. "Aman tidak aman, saya tenang saja," kata Dipo di Kantor Presiden, Rabu, 2 Maret 2011.

Meski akan dipertemukan, Dipo tetap menyatakan ketegasannya tidak akan meminta maaf kepada Media Group. Menurut Dipo, pertemuan di Dewan Pers bukan sebuah ajang untuk saling memaafkan.

"Saya tidak mau minta maaf. Penegasan saja bahwa kami akan saling koreksi," ujar bekas aktivis ini.

Perseteruan ini sendiri bermula dari ucapan Dipo Alam yang mengatakan ada media yang selalu mendiskreditkan Pemerintah. Pemberitaan di media tersebut selalu membuat kesan Indonesia sebagai negara yang tidak aman. Dipo kemudian mencontohkan peliputan dari tiga media, yaitu Metro TV, Media Indonesia, dan tvOne. Dipo lalu mengajak perusahaan pemerintah memboikot iklan untuk tiga media ini.

Metro TV dan Media Indonesia kemudian melakukan somasi dan melaporkan Dipo Alam ke Polda Metro Jaya. Dipo dianggap kedua media itu melanggar UU Keterbukaan Informasi Publik dan diminta untuk meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat.

Berita Politik 3 (PPP : Pidato SBY bentuk ketidaknyamanan)

JAKARTA (01/02)
Partai Persatuan Pembangunan atau PPP menyebut apa yang disampaikan oleh Presiden SBY perihal kritiknya terhadap mitra koalisi merupakan bentuk ketidaknyamanan terhadap mitra koalisi yang selalu berbeda sikap dalam berbagai keputusan di legislatif.
Menurut Irghan PPP tidak mau berkomentar lebih jauh, karena sesungguhnya PPP merasakan langkah dan sikap politik tidak melanggar kesepakatan yg ada, tetap taat dan setia mengawal pemerintahan SBY sampai 2014. PPP lanjut Irghan, merasa yakin komentar SBY ini bukan ditujukan kepada PPP. Sedang mengenai tudingan kepada partai lain yang tergabung di sekretariat gabungan, PPP tidak akan mencampuri atau ikut terdorong mengkritisi partai lain yg berbeda pandangan khususnya dg Partai Demokrat dan SBY. "Pidato SBY hendaknya ditangkap sebagai sinyal bhw keutuhan koalisi diperlukan dalam menjaga semangat pemerintahan, karena bagaimanapun partai koalisi telah dilibatkan didalam kabinet pemerintah SBY Boediono," ujarnya.

Berita Olahraga 1 (Curhat Nurdin di depan Wakil Rakyat)

JAKARTA (2/3)
Dengan suara bergetar dan mata memerah, Nurdin Halid mengaku terancam. Pria yang terus menerus didemo agar turun dari kursi Ketua Umum PSSI itu mengaku menerima pesan pendek (SMS) yang isinya ancaman pembunuhan.

"Jiwa saya terancam, saya menerima SMS yang isinya mengancam akan membunuh saya. Keluarga saya juga diancam," kata Nurdin sambil menitikkan air mata saat mengikuti rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi X di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (1/3/2011).

Nurdin mengakui ada sejumlah orang yang telah mengancam dan menerornya. Salah satu pengancamnya itu adalah petinggi di negara ini. Nurdin pun siap buka-bukaan asalkan diberi perlindungan hukum oleh DPR.

"Saya akan beberkan siapa petinggi negeri ini yang mengancam saya akan saya buka di sini, asal saya mendapat perlindungan dari Komisi X karena DPR punya hak imunitas," kata Nurdin dengan mata berkaca-kaca.

Sejumlah anggota DPR mengusulkan agar persoalan ancaman itu dibicarakan dalam forum tertutup. Namun anggota Komisi X yang lain tetap menginginkan agar hal itu dibicarakan dalam forum terbuka namun tidak menyebutkan nama.

Berita Olahraga 2 (Nasib Kim Jeffrey Kurniawan)

JAKARTA (26/2)
Persema Malang telah mengadukan penahanan sertifikat WNI milik Kim Jeffrey Kurniawan pada Kementrian Pemuda dan Olahraga. Kemenpora menyatakan akan membantu memfasilitasi pembebasan sertifikat tersebut.

Kim yang berayah Indonesia dan beribu Jerman mendapatkan kewarganegaraan Indonesia pada 6 Desember 2010. Awalnya, Kim diprospek untuk masuk timnas Indonesia, tetapi keputusannya membela Persema yang bermain di LPI membuat peluang masuk timnas praktis musnah.

Belakangan sertfikat WNI kepunyaan dia malah ditahan oleh PSSI. Menurut keterangan Timo Scheunemann, SK WNI milik Kim kabarnya diberikan BTN (Badan Tim Nasional) pada Nurdin Halid, namun Kim keburu gabung LPI sebelum menerima sertifikat tersebut.

Salah satu upaya yang dilakukan kubu Persema Malang untuk mendapatkan serifikat WNI kepunyaan pemainnya adalah dengan melapor ke Kementrian Pemuda dan Olahraga dan mendatangi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Diungkapkan Media Officer Persema Malang, Asmuri, pertemuan dengan Kemenpora membuahkan hasil memuaskan. Kemenegpora akan memfasilitasi penyelesaian penyitaan sertifikat WNI Kim dengan memanggil Badan Tim Nasional (BTN).

"Menegpora berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan memanggil BTN, diharapkan sertifikat Kim bisa keluar kembali," jelas Asmuri kepada wartawan sebelum melepas puluhan pecinta bola berangkat ke Jakarta di Stadion Gajayana, Selasa (22/2/2011).

Berita Olahraga 3 (PSSI vs POLITIK)

BEKASI (28/2)
Pertentangan yang muncul di tengah masyarakat soal PSSI seharusnya bisa diselesaikan dengan mengedepankan kepentingan nasional dan kemajuan sepakbola. Pihak-pihak yang bertentangan jangan mengedepankan ego kelompoknya masing-masing dan jangan melihat segala sesuatu dari sudut pandang kelompoknya.

"Bagi pihak PSSI, bisa lebih terbuka terhadap masukan dan kritikan yang berkembang di masyarakat. PSSI pun harus terbuka terhadap usulan yang dikemukakan oleh pemerintah dan harus memandang masukan pemerintah tersebut bukan sebagai sebuah bentuk intervensi, tetapi sebagai bagian dari upaya memajukan dunia sepakbola nasional" ujar Anggota Komisi X DPR Fraksi PKS, Raihan Iskandar.

Menurut Raihan, untuk pihak lain di luar PSSI, seharusnya pula menempatkan PSSI sebagai organisasi yang independen dan bebas dari kepentingan-kepentingan jangka pendek. PSSI lanjut Raihan, memiliki aturan sendiri (statuta PSSI) yang menginduk ke FIFA dan harus dihargai.

"Namun, bukan berarti tidak mematuhi aturan yang berlaku disini. Kepentingan politik seyogyanya ditujukan untuk kemajuan sepakbola dan menjadikan PSSI sebagai organisasi yang profesional," jelas Raihan.

Lebih jauh Raihan menjelaskan, berlarut-larutnya persoalan sepakbola justru akan membahayakan dunia persepakbolaan nasional itu sendiri.

Berita Sosial 1 (Potret Kehidupan Pemulung oleh Y. Argo Twikromo)

JAKARTA(28/2)
Adakah yang bercita-cita jadi pemulung jalanan? Tentu tak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan hidup menjadi pemulung. "Profesi" sebagai pemulung jalanan bukanlah pilihan. Mereka yang menjalaninya karena terpaksa untuk sekadar bertahan hidup, yang tanpa perlindungan hukum, tanpa tempat tinggal, dan tanpa masa depan. Buku ini pada awalnya adalah tesis untuk memperoleh gelar master of arts pada Ateneo de Malina University. Dengan cermat, Y. Argo Twikromo, penulis buku ini, tidak hanya memotret kehidupan pemulung jalanan, terutama di Kota Yogyakarta, tapi juga memetakan di mana sesungguhnya posisi pemulung jalanan dalam budaya dominan masyarakat kota. Pemulung jalanan didefinisikan sebagai orang jalanan yang mempunyai pekerjaan utama sebagai pemulung untuk mendukung kehidupannya sehari-hari. Mereka tidak punya tempat tinggal, tidak punya keluarga, tidak memiliki kewajiban formal, dan tidak terdaftar di unit administrasi pemerintahan. Mereka bagaikan warga negara tanpa tanah air karena, sebagai warga kota, keberadaan mereka hampir tidak pernah mendapatkan perlindungan hukum yang pantas dari tekanan internal dan eksternal. Malah mereka sering mengalami intimidasi dan perlakuan kasar dari aparat pemerintah. Sementara itu, bagi masyarakat kota, gaya hidup pemulung jalanan dianggap negatif, dan dipandang sebagai biang permasalahan sosial, seperti kekumuhan, keresahan sosial, dan kriminalitas. Dalam menghadapi tekanan budaya dominan masyarakat kota yang direkomendasi oleh sejumlah peraturan pemerintah, pemulung jalanan punya sejumlah strategi untuk mengurangi tekanan atau melawan dominasi yang kadang berbeda satu sama lain. Strategi tersebut antara lain berpura-pura mematuhi peraturan atau perintah petugas, berpura-pura mau mengikuti transmigrasi, bergaya seperti orang bodoh, bergaya sebagai wisatawan, dan membentuk penampilan seperti tukang becak atau bakul. Pada kenyataannya, penanganan oleh pemerintah dengan razia lalu ditampung di penampungan sosial, diberikan pelatihan, kemudian ditransmigrasikan atau dipulangkan ke daerah asal, berdasarkan studi dalam buku ini, tidak efektif. Terbukti, pemulung setelah menjalani pelatihan di penampungan sosial, kembali ke jalanan. Bahkan yang sudah ikut transmigrasi akhirnya pulang dan kembali ke profesi semula. Adapun untuk kembali ke daerah asal, pemulung jalanan menghadapi permasalahan yang belum selesai di tempat asalnya.

Berita Sosial 2 (Anjal Kota Bekasi setor Rp. 10.000,- / hari)

BEKASI(25/2)
Ratusan anak jalanan (anjal) berkeliaran di Kota Bekasi, Jawa Barat. Mereka mengaku dikoordinir dan harus setor uang ke koordinatornya minimal Rp 10.000/hari.
Mereka biasanya ada di persimpangan jalan dan memulai aksinya saat lampu merah, di pintu mal maupun di tempat-tempat parkir.”Saya harus dapet duit, kalau nggak ntar bos saya marah,” kata Neni, anjal di depan Mal Metropolitan Bekasi.
Neni mengaku bosnya punya 26 anak asuh yang harus setor uang masing-masing Rp 10 ribu/hari. “Uang itu dikumpulin untuk bayar kontrakan rumah tempat tinggal anak-anaknya. Nanti malam pulang trus besok jam 9 pagi dianter ke tempat mangkal,” katanya.
Ia mengaku tinggal di kontrakan bukan hanya dengan anak-anak sebayanya saja tetapi ada pula 7 orang dewasa termasuk lansia yang tugasnya meminta-minta. “Kalau yang ngemis gitu setorannya bisa Rp 15 ribu/hari,” lanjutnya
Kondisi ini jelas sangat memprihatinkan apalagi Dinas Sosial Bekasi mengaku kesulitan menangani masalah tersebut karena sudah berulangkali merazia dan melakukan pembinaan. “Di sini kesulitan kita, ketika mereka telah diberikan pembinaan, mereka pasti kembali lagi kejalanan, karena mereka merasa lebih nyaman hidup dijalanan,”ungkap kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bekasi, Abdul Iman kepada wartawan.
Selain karena merasa hidup bebas di jalanan, kata Iman, anak jalanan ini juga dapat memiliki penghasilan yang lebih besar, sehingga mereka pun merasa betah ketikak harus hidup di jalanan,”Sehari meraka bisa dapat Rp40 sampai Rp50 ribu,bahkan tidak jarang mereka di suruh oleh orang tuanya untuk mencari uang dijalanan,”papar Iman.
Sesuai data yang dimiliki oleh Dinas Sosial Kota Bekasi pada tahun 2010, jumlah Gepeng sebanyak 902, pengamen dan anak jalanan sebanyak 313. Mereka tersebar di beberapa titik di Kota Bekasi, seperti di Metropolitan Mal, Sepanjang jaya, Grand Mal, Bulak Kapal dan pasar Pondok Gede.
Untuk itu, kata Iman Dinas Sosial akan selalu melakukan pembinaan terhadap anak jalanan dan gepeng, pada tahun 2011 ini, Dinsos akan membuat program pelatihan komputer untuk anjal,”Tahun 2010 kemarin, kita membuat pelatihan menyablon, 2011 ini kami berencana akan membuat program perakitan komputer, tetapi ini sedang kami susun dulu prosesnya bagaimana,”lanjut Iman lagi.

Berita Sosial 3 (Penertiban PMKS)

JAKARTA(28/2).
Penertiban terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) mulai dilakukan lagi oleh Sudin Sosial dan Sudin Satpol PP Jakarta Pusat. Sejak Januari hingga Januari 2011. Instansi tersebut menertibkan 310 orang yang dikategorikan PMKS seperti gelandangan, pemulung, pengemis, anak jalanan, penderita stres atau psykotlk. pelacur, warta, dan Joki 3 in 1.
Senin (14/2) kemarin, sebanyak 14 PMKS disapu dari sejumlah lokasi protokol seperti Harmoni. Isllqlal. Patung Tugu Tani, dan kawasan Stasiun Gambir. Bundaran Hotel Indonesia, dan kawasan Atrium Senen. Demikian dikatakan Kepala Seksi Pelayanan dan Rehabilitasi Sudin Sosial Jakarta Pusat. Andi Muchdar, kemarin siang. Joki 3 ln 1 dan gelandangan merupakan PMKS yang paling banyak ditertibkan.
Andi mengatakan, PMKS yang terjaring Itu selanjutnya diserahkan ke panti sosial di Kedoya. Jakarta Barat, dan Cakung. Jakarta Timur. "DI panti sosial mereka akan dibina dan diberi keterampilan agar setelah keluar dari panti tidak akan turun lagi ke Jalan melainkan bisa menggunakan keterampilannya Itu untuk mencari nafkah." tutur Andi.Menurut Andi. PMKS yang ditertibkan kemarin kebanyakan pendatang dari sejumlah daerah seperti Cirebon. Semarang. Palembang. Depok, dan Tasikmalaya. Tidak tertutup kemungkinan mereka dikembalikan ke daerah asal masing-masing.
Salah seorang pemulung yang terjaring razia di Harmoni. Paimin (62). marah atas penangkapan dirinya. Ia protes karena apa yang dilakukannya dengan memulung barang bekas justru bermanfaat bagi lingkungan. "Saya kan tidak mengotori Jalan. Justru membersihkan lingkungan, lalu mengapa gerobak dan karung saya diangkut semuanya? Lalu bagaimana saya mau bayar kontrakan rumah?" katanya. Paimin meminta aparat tidak asal garuk dan lebih cermat dalam melaksanakan tugas. "Saya kan keliling, mengapa ditangkap Juga?" protesnya,

Berita Ekonomi 1 (Masa Depan Industri Rokok)

JAKARTA (28/2)
Industri rokok di sidoarjo berskala home industri kecil kini bakalan terancam karena adanya rencana pemerintah yang akan menaikkan cukai rokok hingga 5%, dengan kenaiakkanya ini maka secara otomatis akan membuat beban produksi membengkak, di khawatirkan akan banyak home industri rokok di sidoarjo yang akan gulung tikar.
Rencananya harga jual rokok akan di naikkan karena untuk mengurangi beban produksi yang di keluarkan oleh home industri rokok, secara perhitungan kenaikkan harga jual rokok di perkirakan naik 5% juga, ujar Amin Wahyudi selaku sekertaris perkumpulan asosiasi pengusaha rokok sidoarjo pada 16 oktober 2010.
Pemerintah rencananya akan menaikkan cukai rokok pada januari 2011 mendatang, sebenarnya para pengusaha sudh mengaku biasa dengan kenaikkan ini karena memang setiap tahun cukai rokok selalu naik secara berkala, tetapi mereka akan terus berupaya tetap menjaga kualitas rasa rokok produksi sidoarjo ini.
Ternyata pasar yang di ambil oleh para pengusaha rokok sidoarjo telah mencakup banyak kota-kota besar misalnya lampung medan, sumatera dan sulawesi yang menurut mereka di kota tersebut merupakan pasar yang sangat petensial untuk memasarkan produksi rokok mereka.

Berita Ekonomi 2 (Pertumbuhan Kredit PT BTPN)

JAKARTA(27/2)
PT Bank Tabugan Pensiunan Nasional (BTPN) mencatat pertumbuhan kredit hingga mencapai 48 persen pada 2010 menjadi Rp23,3 triliun dari Rp15,7 triliun pada tahun sebelumnya.
Direktur Utama BTPN, Jerry Ng di Jakarta, Senin mengatakan, pada 2011 BTPN tetap konsisten untuk mengembangkan bisnis pensiun dan usaha mikro dan kecil (UMK) melalui penyaluran kredit dan program-program pemberdayaan dan pengembangan kapsitas.
"BTPN telah mempersiapkan modal yang cukup untuk menghadapi pertumbuhan bisnis 2011, Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada 2010 mencapai 23,40 persen," katanya.
Ia menambahkan, pertumbuhan kredit yang pesat didukung oleh pertumbuhan dana masyarakat (dana pihak ketiga/DPK) pada 2010 mencapai R25,5 triliun atau tumbuh 38 persen (yoy).
"Walaupun penyaluran kredit tumbuh signifikan, perusahaan senantiasa menerapkan asas kehati-hatian tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 0,48 persen," paparnya.
Sementara itu, lanjut dia, aset BTPN juga mengalami peningkatan signifikan mencapai Rp34,5 triliun atau meningkat 55 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp22,3 triliun.
Jerry mengatakan, Pertumbuhan kredit yang tinggi dengan kualitas yang terjaga membuahkan peningkatan laba bersih BTPN mencapai Rp836 miliar pada 2010 atau tumbuh signifikan sebesar 99 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp420,4 miliar.
Sementara untuk mengembangkan wirausaha di Indonesia BTPN melaksanakan Pelatihan Wirausaha (PW) ke 175 di kantor BTPN cabang Bengkulu.
Corporate Secretary BTPN, Rizal Algamar mengatakan secara keseluruhan penerima manfaat sejak program ini diluncurkan pada 2010 mencapai sebanyak 4.297 nasabah.

Berita Ekonomi 3 (Perekonomian Indonesia 2011)

JAKARTA(27/2)
Pengamat ekonomi Aviliani memperkirakan roda perekonomian Indonesia pada tahun 2011 akan berjalan baik. Bahkan pertumbuhan ekonomi di tahun ini berpotensi mengalami tren kenaikan sampai dengan empat tahun mendatang. Menurut Avi, hal demikian bisa terjadi karena Indonesia diuntungkan oleh sejumlah faktor internal dan eksternal. Dari sisi eksternal, faktor utama yang berpengaruh adalah krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat dan negara-negara Eropa. Krisis ini telah menyebabkan terjadinya defisit anggaran dalam jumlah besar. Recovery terhadap krisis yang berjalan lamban juga membawa keuntungan tersendiri bagi perekonomian nasional. Kemampuan bertahan dari hantaman krisis membuat Indonesia dipandang sebagai salah satu dari sedikit negara yang dapat memberikan keuntungan investasi besar.